MAHABARATA CATATAN TAMBAHAN: VERSI INDIA
MAHABARATA CATATAN TAMBAHAN: VERSI INDIA
:
Hidimbi bertemu dengan Bima saat ia berkelana dalam hutan
bersama Pandawa bersaudara dan ibu Kunti. Kakak Hidimbi yang bernama Hidimba,
menyuruhnya untuk membawa daging manusia, namun ketika menjumpai Bima yang
sedang duduk di tengah hutan, ia jatuh cinta dan tidak tega membunuhnya.
Ia berubah menjadi wanita cantik, tinggi, berkulit gelap, dan
menghampiri Bima. Ketika Hidimba datang untuk membunuh Bima, ia mencoba untuk
menyerang Hidimbi namun Hidimbi dilindungi oleh Bima, yang kemudian membunuh
Hidimba.
Kemudian Bima melamar Hidimbi. Hidimbi tinggal di hutan bersama
para Pandawa dan kemudian memberi Bima seorang putera bernama Gatotkaca. Saat
Pandawa meninggalkan hutan, Bima harus meninggalkannya sebab mereka dalam
persiapan perang. Bertahun-tahun kemudian mereka bertemu kembali.
Dengan kemiripan nama, Hidimba dan Hidimbi dianggap merupakan
saudara kembar.
Hidimbi dalam pewayangan Jawa
Dalam Mahabharata, Dewi Arimbi atau Hidimbi adalah putri kedua
Prabu Arimbaka, raja rakshasa negara Pringgandani, dengan Dewi Hadimba. Ia
mempunyai tujuh orang saudara kandung, bernama Arimba alias Hidimba, Arya
Prabakesa, Brajadenta, Brajamusti, Brajalamatan, Brajawikalpa dan Kalabendana.
Dewi Arimbi menikah dengan Bima alias Werkudara, salah seorang
dari lima ksatria Pandawa, putra Prabu Pandu, raja negara Astina dari
permaisuriDewi Kunti. Dari perkawinan itu ia mempunyai seorang putera yang
diberi nama Gatotkaca.
Dewi Arimbi menjadi ratu negara Pringgandani, menggantikan
kedudukan kakaknya, Prabu Arimba, yang tewas dalam peperangan melawan Bima.
Namun karena Dewi Arimbi lebih sering tinggal di Kesatrian Jodipati mengikuti
suaminya, kekuasaan negara Pringgandani diwakilkan kepada adiknya, Brajadenta
sampai Gatotkaca dewasa dan diangkat menjadi raja negara Pringgandani bergelar
Prabu Kacanegara.
Dewi Arimbi mempunyai kesaktian, antara lain dapat beralih rupa
dari wujudnya berupa rakshasa menjadi putri cantik jelita. Kesaktian ini ia
dapatkan dari sabda Dewi Kunti karena Werkodara menolak mengawini Dewi Arimbi
yang saat itu masih berujud rashaksi (rakshasa perempuan) yang menyeramkan. Ia
mempunyai sifat jujur, setia, berbakti dan sangat sayang terhadap puteranya.
Akhir dari kehidupannya diceritakan, dia gugur di medan Perang Bharatayuddha
membela putranya, Gatotkaca, yang sebelumnya gugur terkena Panah Kunta Wijayandanu
atau Konta milik AdipatiKarna, raja negara Awangga.
Posting Komentar